A.
Pengertian Hari Kiamat
Hari
akhir disebut juga dengan hari kiamat, artinya hari kebangkitan.Pada hari
kebangkitan ini semua manusia yang telah meninggal dibangkitkan kembali untuk
mempertanggung-jawabkan semua amal perbuatannya selama hidup di dunia.
Pada saat terjadinya hari akhir,
semua makhluk yang ada di dunia ini akan musnah, langit hancur, gunung-gunung
meletus, lautan meluap, dan bumi memuntahkan segala isinya.
Kiamat ada dua macam, yakni :
1. Kiamat Sughra/Sughro (Kiamat Kecil)
Kiamat Sughra adalah kiamat kecil
yang sering terjadi dalam kehidupan manusia yaitu kematian. Setelah mati roh
seseorang akan berada di alam barzah atau alam kubur yang merupakan alam antara
dunia dan akhirat.
Kiamat sughra sudah sering terjadi
dan bersifat umum atau biasa terjadi di lingkungan sekitar kita yang merupakan
suatu teguran Allah SWT pada manusia yang masih hidup untuk kembali ke jalan
yang lurus dengan taubat.
2. Kiamat Kubra/Kubro (Kiamat Besar)
Kiamat kubra adalah kiamat yang
mengakhiri kehidupan di dunia ini karena hancurnya alam semesta beserta isinya.
Setelah kiamat besar maka manusia akan menjalani alam setelah alam barzah /
alam kubur.
Kiamat kubra akan terjadi satu kali
dan itu belum pernah terjadi dengan kejadian yang benar-benar luar biasa di luar
bayangan manusia dengan tanda-tanda yang jelas dan pada saat itu segala amal
perbuatan tidak akan diterima karena telah tertutup rapat.
B.
Tanda Terjadinya
Kiamat
1. Terbitnya matahari dari arah barat
dan terbenam dari arah timur. Hal ini terjadi karena perubahan besar dalam
susunan alam semesta.
2. Keluarnya suatu binatang yang sangat
aneh. Binatang ini dapat bercakap-cakap kepada semua orang dan menunjukkan
kepada manusia bahwa kiamat sudah sangat dekat.
3. Datangnya Al-Mahdi. Beliau termasuk
keturunan dari Rasulullah SAW. Oleh karena itu, beliau serupa benar akhlak dan
budi pekertinya dengan Rasulullah SAW.
4. Munculnya Dajal. Dajal adalah
seorang yang muncul sebagai tanda semakin dekat datangnya kiamat. Dajal bermata
buta sebelah dan mengaku sebagai “Tuhan”.
5. Hilang dan lenyapnya Al-Qur’an dan
mushaf, hafalan dalam hati. Bahkan lenyap pulalah yang ada di dalam hati
seseorang.
6. Berkumpulnya manusia, seperti
selamatan kelahiran, khitanan, perkawinan, ulang tahun, dll. Akan tetapi tidak
pernah sedikit pun dijalankan perintah-perintah-Nya serta dijauhi larangan-Nya.
7. Turunnya Nabi Isa as. Beliau akan
turun ke bumi ini di tengah-tengah merajalela pengaruh Dajal.
A.
Dalil yang menunjukkan hari Akhir
A. Dalil
Naqli tentang Iman kepada hari akhir adalah salah satu rukun iman yang utama
selain iman kepada Allah swt.,“dua rukun iman inilah yang paling banyak
disebutkan dalam Al-Quran.”[1]
Terbukti al-Quran selalu menyebutkan Iman kepada Hari Akhir dan Iman kepada
Allah selalu bersamaan dan berurutan.
a. dalam
Al-Quran surat al-Baqarah (2) ayat 8 :
“Di
antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada Allah dan Hari
kemudian", padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang
beriman.”
b. Al-Quran
surat al-Taubah (9) ayat 8 :
“Hanyalah
yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada
Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan salat, menunaikan zakat dan
tidak takut (kepada siapa pun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang
yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.”
c. Al-Quran
surat al-Maidah (5) ayat 69 :
Sesungguhnya
orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, Shabiin dan orang-orang Nasrani, siapa
saja (di antara mereka) yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian
dan beramal saleh, maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula)
mereka bersedih hati.(Q.S. al Maidah ayat 69)
d. Al-Quran
surat al-Baqarah (2) ayat 177 :
Bukanlah
menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi
sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian,
malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya
kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang
memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan)
hamba sahaya, mendirikan salat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang
menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam
kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang
benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.
Dengan
demikian terlihat bahwa keimanan kepada Allah berkaitan erat dengan iman kepada
hari akhir.“keimanan kepada Allah tidak sempurna kecuali dengan keimanan kepada
hari akhir, keimanan kepada Allah menuntut adanya amal perbuatan, sedangkan
amal perbuatan baru sempurna motivasinya dengan adanya keimanan tentang adanya
hari akhir. Karena kesempurnaan ganjaran dan balasannya hanya ditemukan di
akhirat nanti.”[2]
Untuk memperkuat argumennya, beliau menyatakan bahwa kata “yaumul akhir” saja
terulang 24 kali, disamping kata "akhirat” terulang 115 kali dalam
Al-Quran. Selain itu Al-Quran selalu menggugah hati dan pikiran manusia dengan
menggambarkan peristiwa-peristiwa hari akhirat, dengan nama-nama yang unik,
misalnya “al-Zalzalah”, “al-Qari’ah”, an-Naba’, al-Qiyamah”.Istilah-istilah
(yang menjadi nama surat Al-Quran) itu mencerminkan peristiwa dan keadaan yang
bakal dihadapi oleh manusia pada saat itu, dengan tujuan agar manusia beriman
kepada Allah dan hari akhirat, karena manusia akan bertemu Allah, dan manusia
pasti akan mati, karenanya manusia jangan lengah, lupa diri, jangan terpesona
dengan kehidupan dunia yang temporal dan menipu, manusia jangan mempertuhankan
harta, karena harta tidak dapat menolong pemiliknya dari siksa Allah di hari
akhirat.
B. Dalil
‘Aqli tentang Hari Akhir
Dalil
‘aqli merupakan argumen untuk memperkuat dalil naqli yang bersumber dari
al-Quran dan Sunnah, karena argumen al-Quran sendiri sudah sangat mampu
mengatasi keragu-raguan manusia tentang adanya hari kiamat tersebut.Mari kita
tampilkan kemungkinan datangnya hari akhir menurut teori para ahli pada
bidangnya masing-masing.
a. Menurut
Ahli Astronomi
Bumi dan planet-planet
lainnya berputar mengelilingi matahari secara teratur dan sempurna
masing-masing planet mempunyai daya tarik-menarik sehingga beredar dan bergerak
seimbang/serasi. Namun daya tarik menarik itu semakin lama akan semakin
berkurang bahkan hilang sama sekali, akhirnya akan saling bertabrakan dan
hancur,
b. Menurut
ahli Geologi
Di dalam perut bumi
terdapat gas yang panas yang berkembang dan terus menerus menekan kearah luar
bumi.Akan tetapi bumi itu sendiri mendapat tekanan (atmosfir) dari luar atau
permukaannya, sehingga terjadilah keseimbangan. Namun diperkirakan bahwa
tekanan dari luar semakin lama semakin lemah, bahkan tak berdaya lagi akhirnya
mengakibatkan gas bumi akan meledak dengan ledakan yang sangat dahsyat dan akan
mengeluarkan bola api raksasa yang membawa kehancuran. (bandingkan dengan surat
al-Zalzalah).
c.
Menurut Ahli Fisika
Menurut Teori Ilmu Alam
bahwa sumber energi terbesar yang dapat memenuhi kebutuhan semua kehidupan di
dunia ini adalah matahari.Begitu juga daya tarik antara benda-benda angkasa
(planet) itu ada ketergantungan dengan energi matahari.Namun lambat laun sinar
matahari semakin melemah, akibatnya mempengaruhi daya tarik diantara
planet-planet tersebut akhirnya tidak ada keseimbangan, maka terjadilah
tabrakan diantara mereka.
d. Pendapat
lain dari Sarjana Astronomi
Jh. Van Vierngen dan
kawan-kawannya.Mereka memperkirakan bahwa alam semesta ini akan meletus akibat
dari pengembangan yang terus menerus tanpa batas. Diumpamakan seseorang yang
meniup balon terus menerus tanpa henti maka balon tersebut akan meledak. Sampai
saat ini alam ini sedang terus mengalami pengembangan, sehingga akan melebihi
kapasitas maksimal, akibatnya langit yang membentang luas itu akan pecah dan
hancur berantakan. Dengan adanya kesadaran demikian terdoronglah manusia untuk
beriman dan beramal saleh itulah sebabnya, mengapa keimanan kepada hari akhir
itu sangat penting.
Iman kepada hari akhir
mengandung tiga unsur:
1.
Mengimani al-ba’tsu
(kebangkitan), yaitu menghidupkan kembali orang-orang yang sudah mati ketika
tiupan sangkakala yang kedua kali. Pada waktu itu semua manusia bangkit untuk
menghadap Rabb alam semesta dengan tidak beralas kaki, bertelanjang, dan tidak
disunat. Allah Ta’ala berfirman, “Sebagaimana Kami telah memulai penciptaan
pertama, begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti Kami
tepati. Sesungguhnya Kamilah yang akan melaksanakannya”. (QS. Al-Anbiya`:
104). Kebangkitan manusia setelah meninggal adalah kebenaran yang pasti,
ditunjukkan oleh Al-Kitab, Sunnah dan ijma’ umat Islam. Allah Ta’ala berfirman,
“Kemudian, sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan (dari kuburmu) di
hari kiamat”. (QS. Al-Mu’minun: 15-16). Nabi Muhammad -shallallahu alaihi
wa sallam- juga bersabda, “Di hari Kiamat seluruh manusia akan dihimpun
dengan keadaan tidak beralas kaki dan tidak disunat”. (HR. Al-Bukhari dan
Muslim). Adapun ijma’, maka umat Islam telah sepakat akan adanya hari
kebangkitan karena hal itu sesuai dengan hikmah Allah yang mengembalikan
ciptaanNya untuk diberi balasan terhadap segala yang telah diperintahkanNya
melalui lisan para rasulNya. Allah Ta’ala berfirman, “Maka apakah kalian
mengira bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kalian secara main-main (saja), dan
bahwa kalian tidak akan dikembalikan kepada Kami ?”(QS. Al-Mu’minun: 115).
2.
Mengimani hisab (perhitungan)
dan jaza’ (pembalasan) dengan meyakini bahwa seluruh perbuatan manusia akan
dihisab dan dibalas. Hal ini dipaparkan dengan jelas di dalam Al-Qur’an, Sunnah
dan ijma (kesepakatan) umat Islam. Allah Ta’ala berfirman, “Sesungguhnya
kepada Kamilah kembali mereka, kemudian sesungguhnya kewajiban Kamilah
menghisab mereka”. (QS. Al-Ghasyiyah: 25-26) Allah Ta’ala juga berfirman, “Barangsiapa
membawa amal yang baik maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya ; dan
barangsiapa yang membawa perbuatan yang jahat maka dia tidak diberi balasan
melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikit pun tidak
dianiaya (dirugikan)”. (QS. Al-An’am : 160) Dari Ibnu Umar -radhiallahu
‘anhu- bahwa Nabi -shallallahu ‘alaihi wasallam- bersabda, “Allah nanti
akan mendekatkan orang mukmin, lalu meletakkan tutup dan menutupnya. Allah
bertanya : ‘Apakah kamu tahu dosamu itu ?” Ia menjawab, ‘Ya Rabbku’. Ketika ia
sudah mengakui dosa-dosanya dan melihat dirinya telah binasa, Allah Subhanahu
wa Ta’ala berfirman, ‘Aku telah menutupi dosa-dosamu di dunia dan sekarang Aku
mengampuninya’. Kemudian diberikan kepada orang mukmin itu buku amal baiknya.
Adapun orang-orang Kafir dan orang-orang munafik, Allah Subhanahu wa Ta’ala
memanggilnya di hadapan orang banyak. Mereka orang-orang yang mendustakan
Rabbnya. Ketahuilah, laknat Allah itu untuk orang-orang yang zhalim”. (HR.
Al-Bukhari dan Muslim) Umat Islam juga telah sepakat tentang adanya hisab dan
pembalasan amal karena itu sesuai dengan kebijaksanaan Allah. Sebagaimana kita
ketahui, Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menurunkan kitab-kitab, mengutus para
rasul serta mewajibkan kepada manusia untuk menerima ajaran yang dibawa oleh
rasul-rasul Allah itu dan mengerjakan segala yang diwajibkannya. Dan Allah
telah mewajibkan agar berperang melawan orang-orang yang menentangNya serta
menghalalkan darah, keturunan, isteri dan harta benda mereka. Kalau tidak ada
hisab dan balasan tentu hal ini hanya sia-sia belaka, dan Rabb Yang
Mahabijaksana, Mahasuci darinya. Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mengisyaratkan
hal itu dalam firmanNya, “Maka sesungguhnya Kami akan menanyai umat-umat
yang telah diutus rasul-rasul kepada mereka dan sesungguhnya Kami akan menanyai
(pula) rasul-rasul (Kami), maka sesungguhnya akan Kami kabarkan kepada mereka
(apa-apa yang telah mereka perbuat), sedang (Kami) mengetahui (keadaan mereka),
dan Kami sekali-kali tidak jauh (dari mereka)”. (QS. Al-A’raaf: 6-7)
3.
Mengimani surga dan neraka
sebagai tempat manusia yang abadi. Surga tempat kenikmatan yang disediakan
Allah untuk orang-orang mukmin yang bertaqwa, yang mengimani apa-apa yang harus
diimani, yang taat kepada Allah dan rasul-Nya, dan kepada orang-orang yang
ikhlas. Di dalam surga terdapat berbagai kenikmatan yang tidak pernah dilihat
mata, tidak pernah didengar telinga, serta tidak terlintas dalam benak manusia.
Allah Ta’ala berfirman, “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan
mengerjakan amal shalih, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk. Balasan mereka
di sisi Rabb mereka ialah surga Adn yang mengalir dibawahnya sungai-sungai.
Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka, dan
mereka pun ridha kepadaNya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang
takut kepada Rabbnya”. (QS. Al-Bayyinnah: 7-8) Allah juga berfirman, “Tidak
seorangpun mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka, yaitu
(bermacam-macam nikmat) yang menyenangkan pandangan mata sebagai balasan
terhadap apa yang telah mereka kerjakan”. (QS. As-Sajdah: 17)
Iman
kepada hari Akhir adalah termasuk mengimani peristiwa-peristiwa yang akan
terjadi sesudah kematian, misalnya :
- Fitnah Kubur
Yaitu pertanyaan yang diajukan
kepada mayat ketika sudah dikubur tentang Rabbnya, agamanya dan nabinya. Allah
akan meneguhkan orang-orang yang beriman dengan kata-kata yang mantap. Ia akan
menjawab pertanyaan itu dengan tegas dan penuh keyakinan, “Allah Rabbku, Islam
agamaku, dan Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam nabiku”. Allah menyesatkan
orang-orang yang zhalim dan kafir. Mereka akan menjawab pertanyaan dengan
terbengong-bengong karena pertanyaan itu terasa asing baginya. Mereka akan
menjawab, ‘Hah..hah.. tidak tahu’. Sedangkan orang-orang munafik akan menjawab
dengan kebingungan, ‘Aku tidak tahu. Dulu aku pernah mendengar orang-orang
mengatakan sesuatu lalu aku mengatakannya’.
- Siksa Dan Nikmat Kubur
Siksa kubur diperuntukkan bagi
orang-orang zhalim, yakni orang-orang munafik dan orang-orang kafir, seperti
dalam firmanNya tentang Fir’aun dan para pengikutnya, “Kepada mereka
dinampakkan neraka pada pagi hari dan petang (di dalam kubur mereka), dan pada
hari terjadinya Kiamat, (Dikatakan kepada malaikat), Masukkanlah Fir’aun dan
kaumnya ke dalam azab yang sangat keras”. (QS. Al-Mu’min: 46) Dari Zaid bin
Tsabit dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa beliau bersabda, “Kalau
tidak karena kalian saling mengubur (orang yang mati) pasti aku memohon kepada
Allah agar memperdengarkan siksa kubur kepada kalian yang saya mendengarnya.
Kemudian Nabi -shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda, “Mohonlah perlindungan
kepada Allah dari siksa kubur”. Para sahabat berkata, “Kami memohon
perlindungan Allah dari siksa kubur.”(HR. Muslim)
Adapun nikmat kubur, maka dia
diperuntukkan bagi orang-orang mukmin yang jujur. Hal ini dijelaskan Allah
Subhanahu wa Ta’ala dalam firmanNya, “Sesungguhnya orang-orang yang
mengatakan, Rabb kami ialah Allah, kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka,
maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan), Janganlah kamu
merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih ; dan gembirakanlah mereka dengan
(memperoleh) Surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu”. (QS. Fushshilat:
30)
Kisah fitnah kubur, serta kenikmatan
bagi yang berhasil menjawab ketiga pertanyaan Mungkar dan Nakir, serta siksaan
bagi yang tidak bisa menjawabnya, semuanya dipaparkan secara panjang lebar
dalam hadits Al-Barra’ bin Azib -radhiyallahu ‘anhu- dalam riwayat Ahmad dan
Abu Daud
G. Fungsi Iman Kepada Hari Akhir
1. Menambah
keyakinan bahwa perbuatan di dunia sebagai bekal kehidupan di akhirat.
2. Meyakini
bahwa Allah swt akan memberikan balasan kepada hambanya sesuai dengan amal
perbuatannya masing-masing.
3. Dengan
meyakini adanya hari akhir, maka seseorang akan memiliki sifat optimis dalam
menjalani kehidupan di dunia ini untuk menyongsong kehidupan yang hakiki dan
abadi kelak di akhirat.
4. Menumbuhkan
sifat ikhlas dalam beramal, istiqomah dalam pendirian dan khusuk dalam
beribadah.
5. Senantiasa
melaksanakan amar ma’ruf dan nahi munkar untuk mencapai ridha Allah swt.
6. Meyakini
bahwa segala perbuatan selama hidup di dunia ini yang baik maupun yang buruk
harus dipertanggung jawabkan dihadapan Allah swt kelak di akhirat.
C.
Peristiwa Sesudah Hari Akhir
1. Alam Barzah
Alam barzah juga disebut alam
kubur.Di alam barzah manusia sudah dapat merasakan balasan amal baik dan buruk.
“Agar aku berbuat amal yang
saleh terhadap yang telah aku tinggalkan.Sekali-kali tidak.Sesungguhnya itu
adalah perkataan yang diucapkannya saja.Dan di hadapan mereka ada barzah
(dinding pemisah) sampai hari mereka dibangkitkan.” (QS. Al-Mukmin : 100)
2. Yaumul Ba’as
Yaumul Ba’as artinya hari
kebangkitan, yaitu hari bangkitnya kembali seluruh umat manusia sejak nabi Adam
a.s. hingga manusia terakhir dari alam kubur setelah malaikat Israfil meniup
sangkakala yang kedua.
3. Yaumul Mahsyar
Yaumul Mahsyar adalah hari
berkumpulnya seluruh umat manusia. Setelah manusia dibangkitkan dari alam
kubur, manusia digiring dan dikumpulkan di padang mahsyar.
4. Yaumul Mizan
Yaumul Mizan yaitu hari penimbangan
amal baik dan amal buruk yang dilakukan manusia selama hidupnya.
5. Yaumul Hisab
Yaumul hisab artinya hari
perhitungan amal baik dan buruk yang dilakukan selama hidupnya.
6. Sirattalmustaqim
Sirat adalah jalan atau jembatan
penentu dari setiap manusia setelah diperhitungkan dan ditimbang perbuatan
baik-buruknya.Sirat tersebut menentukan manusia masuk surga atau neraka.
7. Surga dan Neraka
Surga dan neraka adalah tempat
terakhir yang diciptakan oleh Allah SWT untuk memberikan balasan atas perbuatan
manusia semasa di dunia.
CARA BERIMAN PADA HARI AKHIR
Beriman
dengan hari kiamat ada 2 cara:
1) Beriman dengan secara ijmali(umum),
yaitu wajib kita percaya dan iktiqad bahawasanya segala barang yang atau perkara
yang akan berjumpa yakni seseorang itu akan merasai selepas mati. Di masa di
dalam kubur sehingga masuk ahli syurga ke dalam syurga dan masuk ahli neraka ke
dalam neraka. Sepertimana yang dikhabarkan dan yang diceritakan oleh Nabi
Muhammad saw sekeliannya benar dan tetap akan berlaku.
2) Beriman dengan secara
tafsili(terperinci), yaitu wajib kita percaya dan iktiqad atau percaya dan
ketahui bahawasanya permulaan barang yang dijumpai dan didapati oleh seseorang
di masa di dalam kubur daripada nikmat atau azab dari Allah swt. Maka
mendapatlah oleh orang yang beriman atau mukmin yang taat itu akan kesenangan,
nikmat dan diluaskan serta diterangkan kuburnya. Dan mendapatlah oleh orang
yang kafir dan mukmin yang derhaka akan azab dan seksa. Gelap kubur dan disempitkan
kuburnya sehingga berselisih tulang rusuknya.
3) Wajib kita percaya dan ketahui
bahawasanya lagi akan ada soalan-soalan daripada Mungkar dan Nakir kemudian
daripada mati masa didalam kubur melainkan beberapa orang yang dikecualikan.
Setengah daripadanya ialah orang yang mati syahid. Orang yang mati di masa atau
pada hari Jumaat. Orang yang sentiasa membaca surah al-Ikhlas di masa sakit matinya
dan lain-lain
BAB 3
PENUTUP
Dengan
memahami kajian teori di atas, tentunya kita semakin mengetahui bahwa kehidupan
di dunia ini hanya bersifat sementara.Manusia lahir lalu bertumbuh-kembang, dan
akhirnya meninggal dunia.Begitu juga dengan hewan dan tumbuhan.
Dari
pernyataan diatas, dapat disimpulkan bahwa kehidupan yang kekal hanya di
akhirat kelak.Disana tidak ada lagi kematian. Orang-orang beriman dan beramal
saleh akan hidup selamanya di surga. Sebaliknya, orang-orang kafir dan beramal
buruk akan hidup di neraka untuk selamanya.
DAFTAR
PUSTAKA
- Tim Abdi Guru, 2007, Ayo Belajar Agama Islam IX, Jakarta : Erlangga.
- Drs. Soepardjo, S.Ag., Drs. Ngadiyanto, 2004, Mutiara Akhlak dalam PAI IX, Solo : Tiga Serangkai.
- Achmadi Wahid, Masrun, 2007, Pendidikan Agama Islam IX, Jakarta : Ganeca.
- Tim Arafah, 2006, Pendidikan Agama Islam 3, Semarang : Aneka Ilmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar