:)


Sabtu, 14 September 2013

Kalimat Syahadat



A.     HAKIKAT KALIMAT SYAHADAT
Di masa awal sejarah Islam, para sahabat Rasulullah SAW begitu rela mengorbankan jiwa dan raganya demi dinul Haq ini. Mereka tidak takut kepada ancaman dan cercaan orang-orang kafir Quraisy.Karena di dalam dada mereka telah tertanam tekad untuk memperjuangan kalimat Allah di muka bumi ini, kalimat yang menyatakan bahwa tiada Tuhan yang patut disembah selain Allah, yaitu kalimat Syahadat . Misalnya sahabat Nabi yang bernama Habib, berani menghadapi siksaan berupa dipotongnya tubuh dia satu persatu oleh Musailamah. Selain itu, sahabat Nabi lainnya yang bernama Bilal bin Rabah, kuat bertahan menerima siksaan berupa ditindih oleh batu besar di tengah terik matahari yang menyengat. Dan sederetan sahabat lainnya. Mereka semua disiksa hanya karena mengatakan bahwa tiada Tuhan yang patut di sembah selain Allah. Mereka mempertahankan syahadatain.
Mengapa mereka bersedia dan berani mempertahankan kalimat syahadah? Ini disebabkan karena kalimat syahadah mengandung makna yang sangat dalam bagi mereka. Dan mereka memahami arti syahadah yang sebenarnya. Pada dasarnya, kalimat syahadah mengandung :
1.      Ikrar
2.      Sumpah
3.      Janji
Mayoritas umat Islam pada saat ini hanya memahami syahadat terbatas pada ikrar saja. Mereka memahami syahadat sebatas hanya diucapkan ketika seseorang ingin masuk ke dalam agama Islam, atau hanya diucapkan ketika beribadah seperti sholat, adzan, dsb. Di luar itu, syahadah tidak ada kaitannya sama sekali dengan unsur kehidupan lainnya. Itu yang dipahami oleh kebanyakan manusia saat ini.
Untuk itu mari kita lebih jauh memahami kalimat syahadah, dengan memahami kandungan yang ada di dalamnya.


Kandungan kalimat syahadah :
1.              Ikrar
الاٍِْقْرَارُ Ikrar (iqrar) yaitu suatu pernyataan seorang muslim mengenai apa yang diyakininya. Artinya, Syahadah merupakan sebuah ikrar tentang Laa ilaaha illallah. Pernyataan kalimat ini adalah pernyataan yang sangat kuat, karena didukung sendiri oleh Allah subhanallahu wa ta’ala, malaikat, dan orang-orang yang berilmu (yaitu para Nabi dan orang-orang yang beriman). Sebagaimana dalam firman Allah
SWT berikut ini:
 Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia, Yang Menegakkan Keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tidak ada Tuhan melainkan Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. Ali Imran: 18). Ketika kita mengucapkan kalimat syahadah, maka kita memiliki kewajiban untuk menegakkan dan memperjuangkan apa yang kita ikrarkan itu. Sebenarnya, setiap manusia sudah mengikrarkan diri bahwa Allah adalah sebagai Rabbnya ketika masih dalam alam kandungan. Bahkan Allah sendiri yang meminta kesaksian tersebut dari jiwa-jiwa manusia yang akan dilahirkan ke dunia. Ini dilakukan agar di hari kiamat nanti tidak ada manusia yang mengatakan bahwa dirinya belum pernah tahu akan halnya keesaan Allah.
2.              Sumpah (Al-Qasam) -
الْقَسَمُ Selain bermakna ikrar, syahadah juga bermakna sumpah. Seseorang yang bersumpah, berarti dia bersedia menerima akibat dan resiko apapun dalam mengamalkan sumpahnya tersebut. Artinya, Seorang muslim itu berarti siap dan bertanggung jawab dalam tegaknya Islam dan penegakan ajaran Islam. Pelanggaran terhadap sumpah ini adalah kemunafikan, dan tempat orang munafik adalah neraka jahanam.
Orang munafik memiliki ciri khas, ada di antara mereka yang menyatakan Syahadah dengan berlebihan, padahal mereka tidak lebih dari pendusta. Allah subhanallahu wa ta’ala berfirman:
Apabila orang-orang munafik datang kepadamu, mereka berkata: “Kami mengakui, bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul Allah”. Dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul-Nya; dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya orang-orang munafik itu benar-benar orang pendusta. Mereka itu menjadikan sumpah mereka sebagai perisai, lalu mereka menghalangi (manusia) dari jalan Allah.Sesungguhnya amat buruklah apa yang telah mereka
kerjakan. (QS Munafiqun : 1-2)
3.              Janji (Al Miitsaaq) -
الْمِيْثَاقً Syahadah juga bermakna janji (miitsaaq). Artinya, setiap muslim adalah orang-orang yang berjanji setia untuk mendengar dan taat dalam segala keadaan terhadap semua perintah Allah subhanallahu wa ta’ala, yang terkandung dalam kitabullah (Al Qur
an) maupun Sunnah Rasul.
Dan ingatlah karunia Allah kepadamu dan perjanjian-Nya yang telah diikat-Nya dengan kamu, ketika kamu mengatakan: “Kami dengar dan kami ta’ati”. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Mengetahui isi hati(mu). (QS. Al Maidah : 5)
Ketika seseorang mengucapkan dua kalimat Syahadat , artinya dia telah berjanji. Dan janji ini harus diterima dengan sikap saman wa thaatan (kami dengar dan kami taat) . Janji ini harus didasari dengan iman yang sebenarnya, yaitu iman terhadap Allah subhanallahu wa ta’alla, malaikat-malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, Rasul-rasul-Nya, Hari Akhir, dan Qadar baik maupun buru
k. Janji harus ditepati, tidak boleh dilanggar. Pelanggaran terhadap janji ini akan berakibat laknat Allah subhanallahu wa ta’ala. Dan Allah subhanallahu wa ta’ala memberikan kita pelajaran dari kisah orang-orang Yahudi, di mana mereka merupakan kaum yang selalu melanggar perjanjian, sehingga mereka dilaknat oleh Allah subhanallahu wa ta’ala. Mereka adalah kebalikan dari kaum muslimin. Ketika kaum muslimin mengucapkan kami dengar dan kami taati , kaum Yahudi justru mengatakan dengan lancang: kami dengar tetapi tidak mentaati. Hal ini Allah ingatkan dalam firman Allah subhanallahu wa ta’ala :
Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari kamu dan Kami angkat bukit (Thursina) di atasmu (seraya Kami berfirman): “Peganglah teguh-teguh apa yang Kami berikan kepadamu dan dengarkanlah!” Mereka menjawab: “Kami mendengar tetapi tidak mentaati”. Dan telah diresapkan ke dalam hati mereka itu (kecintaan menyembah) anak sapi karena kekafirannya. Katakanlah: “Amat jahat perbuatan yang telah diperintahkan imanmu kepadamu jika betul kamu beriman (kepada Taurat). (QS. Al Baqarah: 93).
B.     SYIRIK
Syirik adalah mempersekutukan Allah SWT dengan makhluk-Nya, baik dalam dimensi rububiyah, mulkiyah maupun ilahiyah, secara langsung atau tidak, secara nyata atau terselubung.
Dalam dimensi rububiyah misalnya meyakini bahwa ada makhluk yang mampu menolak segala kemdharatan dan meraih segala kemanfaatan, atau dapat memberikan berkat.
Dalam dimensi mulkiyah, misalnya mematuhi sepenuhnya para penguasa non muslim, di samping menyatakan patuh kepada Allah. Padahal para penguasa/pemimpin non muslim itu menghalalkan apa yang diharamkan Allah dan sebaliknya.
Dalam dimensi ilahiah misalnya berdoa kepada Allah melalui perantara orang yang sudah meninggal dunia.
C.     SYIRIK BESAR DAN SYIRIK KECIL
Ada dua macam syirik, yaitu :
1.      Syirik Akbar (besar)
Yaitu syirik dalam keyakinan, hal ini akan mengaluarkan pelakunya dari agama Islam.contohnya:
-          Syirik dalam berdoa, adalah merendahkan diri kepada selain Allah dengan tujuan untuk istighatsah dan isti’anah kepada selainnya.
-          Syirik dalam niat, kehendak dan maksud adalah manakala melakukan ibadah tersebut semata-mata ingin dilihat orang atau untuk kepentingan dunia semata.
-          Syirik dalam ketaatan, adalah menjadikan sesuatu sebagai pembuat syariat selain Allah SWT atau menjadikan sesuatu sebagai sekutu bagi Allah dalam menjalankan syariat dan ridho atas hokum tersebut.
-          Syirik dalam kecintaan, adalah mengambil makhluk sebagai tandingan bagi Allah SWT.

2.      Syirik Ashghar (kecil)
Syirik kecil adalah semua perkataan dan perbuatan yang akan memebawa seseorang pada kemusyrikan. Syirik kecil termasuk dosa besar yang dikhawatirkan akan mengantarkan pelakunya pada syirik besar. Jika orang yang melakukan syirik kecil meninggal sebelum bertobat, dan di akhirat ternyata Allah tidak berkenan mengampuninya maka ia akan masuk neraka. Berikut amal perbuatan yang termasuk syirik kecil, adalah:
-          Bersumpah dengan selain Allah
-          Memakai azimat (untuk menolak bahaya atau melancarkan rezeki)
-          Menggunakan mantra-mantra untuk menolak kejahatan
-          Sihir
-          Ramalan atau perbintangan (astrologi)
-          Bernazar kepada selain Allah
-          Menyembelih binatang atau mempersembahkan korban bukan kepada Allah SWT
Riya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar